Rumah
tinggal yang memiliki fungsi tambahan selain sebagai hunian perlu direncanakan
dengan cermat agar ruang-ruang yang bersifat publik dan ruang-ruang privat
dapat tertata dengan baik. Rumah keluarga Bapak Purwandono ini selain sebagai
hunian juga digunakan oleh sang istri untuk menjalankan profesi sebagai bidan. Permintaan
pemilik untuk membuat bangunan yang memiliki atap limasan memerlukan pemikiran
khusus karena pada atap limasan diperlukan garis-garis dinding yang sejajar dan
simetris pada bagian-bagian tertentu, sedangkan lahan yang ada cukup terbatas
dan berbentuk segitiga. Area hunian dan area praktik bidan di rumah ini
dipisahkan dengan penataan ruang yang terhubung oleh satu pintu. Musholla yang
berada di sudut belakang dapat digunakan oleh penghuni maupun pengunjung.
Nuansa
bangunan yang berkesan natural sesuai keinginan pemilik diwujudkan dengan
penggunaan material yang memunculkan tekstur dan warna-warna alami, seperti
batu alam dan kayu. Penggunaan tamaman yang menyatu dengan pagar juga
dimaksudkan untuk membuat tampilan rumah lebih sejuk dan alami.