Struktur merupakan sarana untuk
menyalurkan seluruh beban yang bekerja pada bangunan baik beban internal di
dalam bangunan (berat sendiri bangunan, pengguna, perabotan) maupun beban
eksternal (angin, gempa) ke tanah dasar yang menopang bangunan.
Berdasarkan materialnya, struktur
bangunan rumah tinggal dapat dibuat dengan material kayu, baja, beton. Material
yang paling umum digunakan untuk struktur rumah tinggal saat ini adalah beton
bertulang. Pada rumah 2 lantai, struktur rangka beton bertulang terdiri dari
beberapa elemen yang terikat satu sama lain sehingga bangunan bersifat kaku (rigid) sehingga mampu menahan beban
internal dan eksternal.
Fondasi
Struktur bawah yang berfungsi menyalurkan
seluruh beban bangunan ke tanah dasar adalah fondasi. Jenis tanah yang berbeda dan
lokasi yang berbeda memiliki nilai daya dukung tanah yang berbeda sehingga
perlu diperhitungkan jenis dan dimensi fondasi yang tepat untuk sebuah
bangunan. Untuk rumah 1 lantai umumnya digunakan fondasi staal atau pasangan batu kali menerus di sepanjang dinding. Untuk
bangunan rumah 2 lantai perlu ditambah fondasi footplate di tiap titik kolom struktur.
Kolom
Kolom merupakan
istilah teknis yang dalam bahasa masyarakat umum biasa disebut dengan tiang
bangunan. Kolom berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan sampai ke fondasi.
Untuk rumah 2 lantai, kolom terdiri dari dua macam yaitu kolom struktur yang
berukuran lebih besar, dan kolom praktis yang ukurannya kecil setebal dinding.
Di lingkungan pedesaan, masih sering terlihat bangunan dengan pasangan bata
yang tidak mengunakan kolom. Meski tetap dapat berdiri, namun bangunan rumah
tanpa kolom akan sangat berbahaya ketika terjadi gempa bahkan dapat mengalami
keruntuhan, karena seluruh beban vertikal hanya ditumpu dinding yang hanya
mampu menahan beban tekan saja, sedangkan struktur kolom mampu menahan beban
tarik, tekan, lentur maupun puntir dalam batasan kekuatan rencana.
Balok
Balok
sloof dibuat sebagai pengikat tiap-tiap kolom di bagian bawah. Sloof juga
berfungsi untuk meratakan beban bangunan dan mengurangi resiko penurunan yang
tidak seragam (differential settlement)
akibat perbedaan daya dukung tanah yang menumpu fondasi. Tanpa balok sloof,
dinding bangunan akan lebih rentan mengalami keretakan.
Balok
lantai dalam istilah teknik umumnya disebut balok saja. Balok ini berfungsi
untuk menopang beban pelat lantai untuk disalurkan ke kolom-kolom. Balok induk menghubungkan kolom-kolom,
sedangkan balok anak menumpu pada balok induk dan membagi pelat lantai menjadi
segmen-segmen yang lebih kecil untuk mengurangi besaran lendutan pelat lantai.
Balok
ring (ringbalk) berfungsi mengikat
ujung tiap-tiap kolom sehingga keseluruhan struktur menyatu. Jika struktur atap
menggunakan rangka baja ringan, maka ringbalk juga berfugsi menopang kuda-kuda
dan menyalurkan beban ke kolom.
Rangka Atap
Struktur
atap berfungsi menopang beban atap dan disalurkan ke ringbalk dan titik-titik
kolom. Struktur rangka atap dapat dipilih dengan berbagai alternatif material
antara lain dengan rangka beton, kayu atau baja ringan. Jika ingin memanfaatkan
ruang di bawah atap maka rangka beton dan kayu lebih layak dipilih karena akan
menyisakan ruang terbuka yang lebih banyak dibawah atap dibandingkan dengan
baja ringan yang kuda-kudanya lebih rapat. Meski demikian jika diinginkan
pengerjaan yang praktis dan cepat, maka baja ringan lebih cocok untuk menjadi
pilihan.