Ide dasar rumah tropis yang bernuansa etnik diusung sebagai konsep
desain bangunan rumah dan tempat usaha yang berlokasi di Palembang ini. Sang pemilik, Bp Buyung R. menyukai bangunan bergaya kolonial dan juga
bangunan-bangunan tradisional. Kami bersama PT. Sakanti selaku konsultan
kontraktor bangunan menterjemahkan ide tersebut dalam desain bangunan yang
memadukan gaya kolonial dengan unsur-unsur etnik.
Sebagai respon terhadap
iklim setempat, bangunan ini menggunakan bukaan jendela yang terdiri dari dua
lapis yaitu jendela kaca dan jalusi yang dalam istilah jawa disebut “krepyak”
yang berfungsi untuk mengoptimalkan sirkulasi udara. Dengan cara tersebut,
penghuni dapat mengatur dengan cukup leluasa terhadap pencahayaan alami dan
terutama sirkulasi udara dalam ruang, mengingat bahwa suhu udara terkadang
panas dan terkadang dingin.
Unsur etnik dimunculkan
dengan penggunaan material bata ekspose, ukiran motif lubang diatas pintu,
penggunaan papan kayu dan ukiran pada gunungan di atap teras, listplank dengan
motif etnik. Pagar juga menggunakan papan kayu yang dibentuk motif etnik. Lantai
bangunan menggunakan perpaduan antara plester aci halus dan tegel motif (tegel kunci).
Plafond yang dibuat tinggi seperti bangunan kolonial pada umumnya juga membuat
ruangan terasa lega, terlebih dengan tidak adanya sekat masif antara ruang
tamu, ruang keluarga dan ruang makan. Penggunaan pintu lipat kaca pada sisi
ruang keluarga dapat mengoptimalkan pencahayaan dan view ke luar ruangan. Di
depan jendela lebar pada ruang tidur utama dibuat taman dan kolam yang menjadi
sudut menarik pada rumah ini. Garasi semi outdoor yang terbuka kearah taman
memungkinkan adanya ruang yang cukup luas untuk digunakan dalam acara keluarga dan
kerabat. Ruang usaha dan ruang-ruang servis dipisahkan di massa bangunan kedua
di sisi belakang. Hal tersebut dapat dilakaukan karena site berada di sudut
persimpangan sehingga memiliki akses dua muka ke jalan. Pemisahan tersebut juga
membuat aktifitas keluarga dan usaha tidak saling mengganggu.