Jumat, 23 Oktober 2015

Desain Kantor Kontraktor Bernuansa Rumah



Kantor usaha jasa konstruksi ini berlokasi di Gombong, Kebumen. Pimpinan PT. Jasa Utama Murakabi selaku owner menginginkan desain kantor yang dengan tampilan yang nampak hangat dan ramah terhadap para tamunya. Dengan demikian, dibuatlah rancangan yang nampak seperti rumah pada bangian teras dan area depan sebagai area yang paling banyak dikunjungi para tamu. Kusen pintu dan jendela menggunakan kayu finishing melamine untuk menambah kesan hangat seperti “rumah” pada bangunan tersebut.



Luas lahan sangat terbatas sehingga bangunan harus dibuat bertingkat. Ruang terbuka yang sempit disiasati dengan membuat taman menggantung di bagian dinding pagar maupun area depan balkon. Suhu udara yang tidak menentu menuntut adanya penggunaan penghawaan buatan (AC). Penggunaan jendela kaca lebar yang dapat leluasa dibuka dan ditutup rapat membuat penghawaan menjadi lebih fleksibel antara penggunaan AC ataupun hanya mengandalkan aliran angin melalui jendela saja, tergantung kondisi suhu yang ada. Lahan yang terbatas juga mengakibatkan kurangnya jendela di ruang bagian tengah bangunan. Hal tersebut dapat disiasati dengan penggunaan skylight di bagian atas ruang tangga yang dapat meneruskan cahaya sampai lantai bawah.





Rabu, 24 Juni 2015

Desain Rumah Tropis Bernuansa Etnik


Ide dasar rumah tropis yang bernuansa etnik diusung sebagai konsep desain bangunan rumah dan tempat usaha yang berlokasi di Palembang  ini. Sang pemilik, Bp Buyung R. menyukai  bangunan bergaya kolonial dan juga bangunan-bangunan tradisional. Kami bersama PT. Sakanti selaku konsultan kontraktor bangunan menterjemahkan ide tersebut dalam desain bangunan yang memadukan gaya kolonial dengan unsur-unsur etnik. 
 
rumah etnik

Sebagai respon terhadap iklim setempat, bangunan ini menggunakan bukaan jendela yang terdiri dari dua lapis yaitu jendela kaca dan jalusi yang dalam istilah jawa disebut “krepyak” yang berfungsi untuk mengoptimalkan sirkulasi udara. Dengan cara tersebut, penghuni dapat mengatur dengan cukup leluasa terhadap pencahayaan alami dan terutama sirkulasi udara dalam ruang, mengingat bahwa suhu udara terkadang panas dan terkadang dingin. 
Unsur etnik dimunculkan dengan penggunaan material bata ekspose, ukiran motif lubang diatas pintu, penggunaan papan kayu dan ukiran pada gunungan di atap teras, listplank dengan motif etnik. Pagar juga menggunakan papan kayu yang dibentuk motif etnik. Lantai bangunan menggunakan perpaduan antara plester aci halus dan tegel motif (tegel kunci). Plafond yang dibuat tinggi seperti bangunan kolonial pada umumnya juga membuat ruangan terasa lega, terlebih dengan tidak adanya sekat masif antara ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan. Penggunaan pintu lipat kaca pada sisi ruang keluarga dapat mengoptimalkan pencahayaan dan view ke luar ruangan. Di depan jendela lebar pada ruang tidur utama dibuat taman dan kolam yang menjadi sudut menarik pada rumah ini. Garasi semi outdoor yang terbuka kearah taman memungkinkan adanya ruang yang cukup luas untuk digunakan dalam acara keluarga dan kerabat. Ruang usaha dan ruang-ruang servis dipisahkan di massa bangunan kedua di sisi belakang. Hal tersebut dapat dilakaukan karena site berada di sudut persimpangan sehingga memiliki akses dua muka ke jalan. Pemisahan tersebut juga membuat aktifitas keluarga dan usaha tidak saling mengganggu.